Wednesday, January 4, 2012

Cloud Computing, Sebuah Terobosan Globalisasi Informasi

Disadari atau tidak, globalisasi telah membawa perubahan yang signifikan dalam hidup manusia. Tidak dapat disangkal bahwa salah satu penyebab utama terjadinya era globalisasi yang datangnya lebih cepat dari dugaan semua pihak adalah karena perkembangan pesat teknologi informasi. Implementasi internet, electronic commerce, electronic data interchange, virtual office, telemedicine, intranet, dan lain sebagainya telah menerobos batas-batas fisik antar negara. Penggabungan antara teknologi komputer dengan telekomunikasi telah menghasilkan suatu revolusi di bidang sistem informasi. Data atau informasi yang pada jaman dahulu harus memakan waktu berhari-hari untuk diolah sebelum dikirimkan ke sisi lain di dunia, saat ini dapat dilakukan dalam hitungan detik. Tidak berlebihan jika salah satu pakar IBM menganalogikannya dengan perkembangan otomotif sebagai berikut: “seandainya dunia otomotif mengalami kemajuan sepesat teknologi informasi, saat ini telah dapat diproduksi sebuah mobil berbahan bakar solar, yang dapat dipacu hingga kecepatan maximum 10,000 km/jam, dengan harga beli hanya sekitar 1 dolar Amerika !”.
Saat ini dunia berada pada Era Globalisasi Informasi. Saat ini, hampir seluruh manusia di belahan dunia telah merasakan dan menggunakan teknologi informasi. Salah satu terobosan teknologi informasi yang menjadi sorotan dunia adalah Cloud Computing atau Komputasi Awan. Para pakar teknologi memprediksi bahwa dunia 10 tahun mendatang akan sangat berbeda dengan saat ini. Dengan hadirnya cloud computing akan merubah gaya hidup dan perilaku manusia. Implementasi cloud computing tidak lama lagi akan menjadi realita dan ini ajan memaksa para IT professional untuk cepat mengadaptasi yang dimaksud dengan teknologi ini. Akibat dari keadaan sosial ekonomi yang terus mengalami revolusi yang sangat cepat sehingga melahirkan cloud computing, dimana teknologi ini dibutuhkan untuk kecepatan dan realibilitas yang lebih dari teknologi yang sebelumnya sehingga teknologi ini nantinya akan mencapai pada tingkat investasi dalam term cloud service yang cepat dan mudah.
Cloud sudah hadir di depan kita saat ini, namun apa itu cloud ? kemana tujuanya ? dan apa resikonya? dan bagaimana organisasi IT mempersiapkan ini ? itulah pertanyaan yang setidaknya akan hadir oleh beberapa praktisi ataupun peminat IT, Cloud computing pada dasaranya adalah menggunakan Internet-based service untuk meng support business process. Cloud service biasanya memiliki beberapa karakteristik, diantaranya adalah:
Sangat cepat di deploy, sehingga cepat berarti instant untuk implementasi.
·         Nantinya biaya start-up teknologi ini mungkin akan sangat murah atau tidak ada dan juga tidak ada investasi kapital.
·         Biaya dari service dan pemakaian akan berdasarkan komitmen yang tidak fix.
·         Service ini dapat dengan mudah di upgrade atau downgrade dengan cepat tanpa adanya penalty.
·         Service ini akan menggunakan metode multi-tenant (Banyak customer dalam 1 platform).
·         Kemampuan untuk meng customize service akan menjadi terbatas.
Teknologi cloud akan memberikan kontrak kepada user untuk service pada 3 tingkatan:
·         Infrastructure as a service, hal ini meliputi Grid untuk virtualized server, storage & network. Contohnya seperti  Amazon Elastic Compute Cloud dan Simple Storage Service.
·         Platform as a service, hal ini memfokuskan pada aplikasi dimana dalam hal ini memungkinkan developer untuk tidak memikirkan hardware dan tetap fokus pada application development nya tampa harus mengkhawatirkan operating system, infrastructure scaling, load balancing dan lainya. Contoh nya yang telah mengimplementasikan ini adalah Force.com dan Microsoft Azure investment.
·         Software as a service, Hal ini memfokuskan pada aplikasi denga Web-based interface yang diakses melalui Web Service dan Web 2.0. contohnya adalah Google AppsSalesForce.com dan social network application seperti FaceBook.
Beberapa investor saat ini masih mencoba untuk mengekplorasi adopsi teknologi cloud ini untuk dijadikan bisnis sebagaimana  Amazon dan Google telah memiliki penawaran khusus pada untuk teknologi cloud,Microsoft dan IBM juga telah melakukan investasi jutaan dollar untuk ini.
Melihat dari tren ini kita dapat memprediksi masa depan, standard teknologi akan menjadi lebih sederhana karena ketersediaan dari banyak cloud service.
Lalu apa resikonya ?
Sebagaimana yang dikatakan sebagai bisnis service, dengan teknologi cloud anda sebaiknya mengetahui dan memastikan apa yang anda bayar dan apa yang anda investasikan sepenuhnya memang untuk kebutuhan anda menggunakan service ini. Anda harus memperhatikan pada beberapa bagian yaitu:
·         Service level – Cloud provider mungkin tidak akan konsisten dengan performance dari application atau transaksi. Hal ini mengharuskan anda untuk memahami service level yang anda dapatkan mengenai transaction response time, data protection dan kecepatan data recovery.
·         Privacy - Karena orang lain/perusahaan lain juga melakukan hosting kemungkinan data anda akan keluar atau di baca oleh pemerintah U.S. dapat terjadi tampa sepengetahuan anda atau approve dari anda.
·         Compliance - Anda juga harus memperhatikan regulasi dari bisnis yang anda miliki, dalam hal ini secara teoritis cloud service provider diharapkan dapat menyamakan level compliance untuk penyimpanan data didalam cloud, namun karena service ini masih sangat muda anda diharapkan untuk berhati hati dalam hal penyimpanan data.
·         Data ownership – Apakah data anda masih menjadi milik anda begitu data tersebut tersimpan didalam cloud? mungkin pertanyaan ini sedikit aneh, namun anda perlu mengetahui seperti hal nya yang terjadi pada Facebook yang mencoba untuk merubah terms of use aggrement nya yang mempertanyakan hal ini.
·         Data Mobility – Apakah anda dapat melakukan share data diantara cloud service? dan jika anda terminate cloud relationship bagaimana anda mendapatkan data anda kembali? Format apa yang akan digunakan ? atau dapatkah anda memastikan kopi dari datanya telah terhapus ?
Untuk sebuah service yang masih tergolong kritis untuk perusahaan anda, saran terbaik adalah menanyakan hal ini sedetail-detailnya dan mendapatkan semua komitmen dalam keadaan tertulis.
Apa yang dilakukan Smart Company saat ini ?
Ada banyak kesempatan pada organisasi IT khususnya untuk mensosialisasikan cloud service. Banyak organisasi yang mencoba untuk menambahkan fitur ini kepada infrastruktur yang mereka miliki sebelumnya untuk mengambil keuntungan dari “cloud bursting“; khususnya jika anda membutuhkan kapasitas ekstra atau ekstra aktifitas, anda dapat memanfaatkan cloud ketimbang melakukan investasi resource secara in-house.
Development/test dan beberapa aktifitas yang mirip juga menjadi tempat yang bagus untuk cloud, memungkinkan anda untuk mengurangi pengeleluaran perkapita dan biaya data center yang terus meingkat dari sisi kecepatan dan uptime.
Sedangkan perusahaan yang tidak segan segan untuk mengimplementasi teknologi cloud untuk data mereka dan menyimpan nya sebagai fasilitas mereka sendiri untuk memastikan kebijakan perusahaan tersimpan dengan baik tentunya akan lebih baik, sehingga memastikan proses komputerasisasi pada cloud sebagai sistem proses yang dibutuhkan akan lebih independen.
Apakah anda siap ?
Jika organisasi anda baru saja mengeksplorasi teknologi cloud ada beberapa cloud service yang sudah cukup mapan dan dapat di pertimbangkan misalnya sebagai e-mail service. Namun untuk masalah sekuriti, dengan mengembangkan internal infrastruktur anda menjadi model cloud akan lebih baik.
Dengan begini role IT kini ikut berperan dalam hal business model yang dibutuhkan untuk perekonomian saat ini. Bagaimana anda meningkatkan kecepatan dan uptime ? dan bagaimana anda dapat men-support business operation dengan sedikit dan pengeluaran yang fix?
Langkah awal yang harus anda lakukan adalah mempelajari sistem kontrak dari cloud service. pastikan setiap process menjadi simple, dapat berulang ulang dan menjadi nilai tambah untuk bisnis anda.
Kedua, anda harus mengidentifikasi service apa yang dapat anda manfaatkan di dalam cloud dan mana yang seharusnya bersifat internal. Hal ini sangat penting untuk anda ketahui mengenai system dan service core yang dapat dimanfaatkan oleh bisnis anda. dan sebaiknya anda mengkategorikan beberapa elemen bisnis anda berdasarkan resiko dari penggunaan cloud service.
Langkah terakhir, anda harus melakukan strategi sourcing untuk mendapatkan biaya yang sangat murah, namun memiliki scalability dan flexibility untuk kebutuhan bisnis anda. Hal ini termasuk pertimbangan akan proteksi data ownership dan mobility, compliance dan beberapa elemen seperti halnya kontrak IT tradisional.

Monday, November 21, 2011

Pentingnya Komunikasi Bisnis dalam Kompetisi Bisnis

Komunikasi adalah bagian dari hidup kita. Tak seorang pun yang bisa hidup di dunia ini tanpa adanya komunikasi. Bahkan ketika kita berada dalam janin pun, kita melakukan komunikasi dengan ibu kita. Semua kegiatan yang hendak kita lakukan semuanya dipengaruhi oleh komunikasi. Baik dalam bidang pemerintahan, pendidikan, kesehatan, sosial, dan lain sebagainya.
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian dan penerimaan pesan atau informasi diantara dua orang atau lebih dengan harapan terjadinya pengaruh yang positif atau menimbulkan efek tertentu yang diharapkan. Dari pengertian diatas maka peranan komunikasi tidak bisa lepas dari semua kegiatan manusia. 
Dalam dunia bisnis, komunikasi sangat dibutuhkan/diperlukan, misalnya untuk mengetahui tingkah laku dari konsumen. Sehingga pembisnis mampu menciptakan (memproduksi) barang dan jasa yang dibutuhkan oleh konsumen. Jadi manfaat komunikasi sangat diperlukan dalam mencari beragai informasi tentang tingkah laku konsumen tersebut.
Apalagi didalam dunia persaingan bisnis, komunikasi sangat dibutuhkan. Karena melalui komunikasi pembisnis dapat mengetahui siapa saja yang menjadi lawannya dalam memasarkan produknya. Dalam lingkungan perusahaan tak pernah lepas dari masalah persaingan, maka bagi perusahaan haruslah meneliti dan mengikuti berbagai masalah persaingan sehingga dapat mempertahankan perusahaannya masing-masing. Seperti pernyataan Philip Kotler (1997:128) jenis-jenis pesaing adalah: 
  1. Pesaing Umum, seorang pesaing yang mendorong perasaannya untuk memuaskan rasa laparnya.
  2. Pesaing Bentuk, dalam hal ini seorang pesaing melakukan persaingan dalam bentuk. Bagaimana yang diproduksi yang dapat diinginkan oleh masyarakat.
  3. Pesaing Usaha, pada pesaing usaha akan terdapat perbedaan kualitas, penampilan, harga, pelayanan dan lain-lain.
Jadi, untuk mengetahui siapa saja yang menjadi lawan (pesaing) maka peranan komunikasi sangat dibutuhkan.
Mengingat manfaat komunikasi dalam persaingan bisnis sangat diperlukan, maka kita harus mengetahui bagaimana konsep dari komunikasi tersebut. Agar setiap pebisnis dapat menjalankan kegiatan usahanya sesuai dengan konsep yang telah dirancang sebelumnya.

Menghadapi Pesaing Bisnis
Dalam setiap bisnis, Anda tidak akan lepas dari persaingan. Apalagi jika bisnis Anda sukses, tentu pesaing-pesaing baru akan mengikuti kesuksesan Anda. Strategi yang biasa digunakan para pebisnis dalam menghadapi persaingan adalah perang harga. Masalahnya, jika Anda perang harga, maka Anda harus siap kehilangan sebagian profit. Dan perang harga yang berkepanjangan hanya akan ‘merusak’ bisnis secara keseluruhan. Bagaimana cara menghadapi persaingan dalam bisnis tanpa harus menurunkan harga? Menurut Arief (http://alarief.com/cara-menghadapi-persaingan-bisnis-tanpa-menurunkan harga.html) akses tanggal 29 Oktober 2011, cara menghadapi persingan bisnis adalah:
  1. Pilih Pesaing Yang TepatJangan sampai salah dalam menetapkan pesaing. Siapa pesaing Anda akan menentukan bagaimana cara menghadapinya. Pesaing Anda boleh jadi skala bisnis lebih kecil atau lebih besar dari Anda. Pesaing Anda juga boleh jadi tidak dari kategori bisnis yang sama dengan Anda. 
  2. Fokus Kepada Keunggulan AndaMenghadapi sengitnya persaingan, Anda harus focus pada keunggulan bisnis atau produk Anda. Jika misalnya keunggulan bisnis Anda terletak pada kualitas produk, maka pertahankan kualitas tersebut. Lebih baik lagi tingkatkan kualitas produk Anda. Dan dalam setiap promosi, tonjolkan saja keunggulan produk Anda tadi.
  3. Fokus Kepada Kelemahan PesaingTahukah Anda apa kelemahan pesaing Anda saat ini? Jika sudah tahu, mengapa Anda tidak menggunakan kelemahan pesaing Anda untuk kesuksesan bisnis Anda sendiri? Sediakan untuk customer Anda apa yang tidak disediakan pesaing. 
  4. Belajar Dari PengalamanPengalaman adalah guru terbaik. Anda bisa belajar dari pengalaman Anda sebelumnya, atau belajar dari pengalaman orang lain dalam menghadapi persaingan. Menghadapi persaingan tidak melulu urusan strategi bertindak, tapi juga bagaimana sikap dan mental Anda. Tidak ada salahkan Anda belajar kepada mereka yang berpengalaman.
  5. Keluar Dari PersainganPersaingan kadang tidak selalu harus Anda hadapi. Ada kalanya dalam kondisi tertentu, Anda harus keluar dari persaingan. Keluar dari persaingan bukan berarti menutup bisnis Anda. Keluar persaingan bisa berarti Anda mencari ceruk pasar baru, membuat produk baru, inovasi, dan lain-lain. 
  6. BerdoaNah, kalau ini strategi paling akhir dan harus Anda lakukan. Bagaimanapun juga, bisnis itu kan masalah rezeki. Seberapa hebatpun strategi yang Anda lakukan, hanya Tuhan saja yang menentukan hasilnya. Semoga Anda sukses dalam menghadapi persaingan bisnis.

Monday, June 6, 2011

Mengenal Lebih Dekat Asuransi Unit Link dan Asuransi Syariah

               
Hidup ini penuh dengan risiko yang timbul akibat adanya ketidakpastian. Mulai dari tidur, bangun tidur hingga kita melakukan aktifitas rutin setiap hari, tak ada yang tahu risiko yang akan kita hadapi di masa yang akan datang. Untuk itu kita perlu melakukan manajeman pengelolaan risiko yang baik yaitu dengan memindahkan risiko kepada pihak lain (dalam hal ini perusahaan asuransi) adalah merupakan salah satu cara yang efektif.
Banyak orang yang merasa membeli asuransi merupakan pemborosan karena kita membayar sesuatu yang belum tentu terjadi. Dalam hal ini ingin saya perlu jelaskan bahwa salah satu kebutuhan yang mendasar sesuai dengan kaidah financial planning tentunya bagi mereka yang berada di usia produktif serta memiliki income, maka sebaiknya memiliki asuransi dan asuransi yang paling dasar adalah asuransi jiwa. Kematian adalah hal yang pasti terjadi dan bagi mereka yang memiliki keluarga tentu ingin memberi proteksi yakni suatu kepastian apabila yang bersangkutan dipanggil oleh Sang Pencipta maka keluarga yang ditinggalkan tetap dapat menjalankan kehidupan dengan layak antara lain sandang pangan terpenuhi, anak tetap bersekolah dan melanjutkan pendidikan hingga ke jenjang tinggi, biaya kesehatan yang tercukupi, dan lain sebagainya.

ASURANSI KONVENSIONAL VS ASURANSI SYARIAH



Pada posting sebelumnya, saya telah membahas tentang asuransi. Pada topik kali ini saya akan mengupas perbedaaan antara asuransi konvensional dan syariah. Perbedaan mendasar antara kedua asuransi ini terletak pada halal dan haram dalam hukum islam. Asuransi syariah berpedoman pada Al-Qur'an dan Al-Hadist dengan prinsip tolong menolong. Berbeda dengan asuransi konvensional yang hanya mencari keuntungan semata-mata. Berikut ini tabel perbedaan antara asuransi konvensional dan syariah.




Dalam perkembangan pasar asuransi yang sangat besar di Indonesia, asuransi syariah baru mencapai sekitar 1,5% dari total asuransi yang ada. Padahal berdasarkan data di BKKN, jumlah penduduk di Indonesia telah mencapai 220 juta dengan tingkat pertumbuhannya sekitar 1,48% per tahun dan tingkat kelahiran sebesar 2,6. Pertumbuhan penduduk tersebut, tentu akan menjadi peluang untuk membuka usaha asuransi syariah dengan jumlah penduduk yang amat besar, ditambah dengan persentase umat islam yang mencapai 88% dari jumlah penduduk yang ada sehingga akan menjadi pangsa pasar yang besar bagi asuransi syariah.
Kini telah banyak masyarakat yang menjadi peserta asuransi syariah, karena menurut mereka system asuransi syariah menjanjikan system yang lebih adil, transparan dan terhindar dari unsur perjudian. Oleh karena itu masyarakat merasa lebih aman dengan asuransi syariah.


ASURANSI UNIT LINK




              Sejak beberapa tahun yang lalu, di Indonesia mulai marak dipasarkan produk-produk asuransi unit linkUnit link adalah produk asuransi yang menggabungkan layanan asuransi dan investasi sekaligus. Dengan menjadi nasabah produk unit link, seseorang bisa mendapatkan manfaat ganda yaitu perlindungan asuransi dan investasi. Produk asuransi yang ditawarkan bisa berbentuk asuransi kesehatan atau asuransi jiwa, tetapi biasanya dipasarkan dalam kemasan yang lebih menarik bagi masyarakat: misalnya tabungan masa depan atau asuransi pendidikan.

          Seperti halnya asuransi biasa, nasabah asuransi unit link membayar premi setiap jangka waktu tertentu, biasanya bulanan. Perbedaannya, nasabah unit link membayar premi dalam dua porsi: porsi premi perlindungan dan porsi investasi. Premi perlindungan berfungsi sama dengan premi pada asuransi biasa. Sedangkan porsi investasi akan disetorkan oleh perusahaan asuransi kepada manajer investasi untuk dikelola. Pada produk-produk tertentu, jika nantinya return dari investasi bisa menutupi biaya premi, maka nasabah memiliki pilihan untuk tidak membayar premi. Ada 2 jenis asuransi unit link, yaitu :

1.    Asuransi Unit Link Premi Tunggal
       Pada pembayaran premi tunggal atau single premium (yaitu pembayaran premi hanya satu kali dan tidak ada kewajiban pembayaran di tahun berikut namun jika ingin  menambah diperbolehkan), biasanya polis jenis ini juga membebankan biaya seperti  Biaya Polis yang besarnya tetap (tidak dipengaruhi oleh besar atau kecilnya Uang  Pertanggungan), Biaya Administrasi untuk menutup biaya awal polis dan Biaya Mortalitas yang besarnya tergantung jenis kelamin, usia masuk serta besarnya Uang Pertanggungan. Kondisi kesehatan pemegang polis juga turut mempengaruhi besarnya biaya ini.

Uang Pertanggungan yang dijamin adalah sebesar 150% dari investasi awal, jika tidak ada penarikan dana di kemudian hari oleh nasabah. Namun apabila terjadi penarikan dana di kemudian hari, Uang Pertanggungan akan berkurang. Sejalan dengan lamanya wakt investasi, apabila pertumbuhan dana investasi telah melebihi Uang Pertanggungan maka jika terjadi risiko kematian, manfaat yang didapat oleh ahli waris sebesar nilai investasi. Sebaliknya, jika nilai investasi ternyata lebih kecil dari Uang Pertanggungan maka manfaat yang di dapat ahli waris adalah sebesar Uang Pertanggungan, dengan catatan jika perkembangan nilai investasi tidak lebih kecil dari biaya-biaya yang telah disebutkan di atas.
2.    Asuransi Unit Link Premi Berkala
Asuransi jenis ini pembayaran premi dilakukan berkala dan memiliki jangka waktu tertentu. Seperti asuransi polis premi tunggal, polis jenis ini juga membebankan Biaya Pengelolaan Investasi, Biaya Awal dan/atau Biaya Penebusan bagi unit linked yang menggunakan bid-offer price. Besarnya masing-masing biaya seperti yang sudah disebutkan di atas. Biaya Polis juga dikenakan, besarnya tetap (tidak dipengaruhi oleh besar atau kecilnya Uang Pertanggungan) dan ada Biaya Asuransi yang dikenakan untuk menutupi biaya mortalita yang besarnya variatif (tergantung usia masuk, jenis kelamin, besarnya Uang Pertanggungan serta faktor kesehatan).Patut dicermati bahwa umumnya dana yang berasal dari premi dasar tidak diinvestasikan pada tahun pertama, dengan demikian seluruh dana nasabah pada tahun pertama dipergunakan untuk menutupi biaya penjualan, administrasi, asuransi dan keuntungan yang diinginkan oleh perusahaan asuransi jiwa.

Demikian ulasan singkat mengenai asuransi syariah dan unit link. Semoga bermanfaat bagi para pembaca budiman sekalian, dan semoga ilmu yang diperoleh bermanfaat di dunia dan akherat. Amin Ya Rabb...

Referensi:
Modul 3 bab 5

Tuesday, May 17, 2011

Management Risk and Insurance


"The only thing certain in life, with the exception of death and taxes"
(Greene, 1962)

Kita ketahui, tidak ada sesuatu yang pasti dalam kehidupan ini kecuali mati. Demikian pula apa yang akan kita hadapi di masa yang akan datang penuh dengan ketidakpastian. Setiap hal yang kita lakukan, senantiasa dihadapkan kondisi ketidakpastian atas semua hasilnya. Lantas biasanya kita mempertimbangkan berbagai alternatif dan memutuskan setelah memperhitungkan untung ruginya dari setiap alternatif yang ada. Itu berarti kita telah mencoba untuk mengalihkan unsur ketidakpastian atas peristiwa di masa yang akan datang dengan mengeliminir macam-macam risiko yang mungkin timbul. Dalam blog ini, saya akan membahas menajemen risiko fokus pada perencanaan keuangan dan asuransi

Proses Pengelolaan Risiko
  1. Develop Objectives. Menentukan tujuan yang ingin dicapai dalam pengelolaan risiko.
  2. Establish Exposure. Kita harus mampu menemukan seluruh risiko murni atas setiap aset yang kita miliki.
  3. Identify Available Risk Management Tools. Ada banyak teknik yang tersedia untuk mengatur risiko yang ada.
  4. Match Appropriate Risk Management Tools to Exposure. Memilih teknik menejemen risiko yang sesuai dengan risiko yang kita hadapi atas kepemilikan suatu aset.
  5. Implementation. Menjalankan teknik yang telah dipilih untuk mengeliminir kemungkinan timbulnya kerugian.
  6. Review. Risiko mungkin saja dapat berubah. Oleh karenanya, kita perlu me-review kembali setiap kemungkinan kerugian yang dapat terjadi setiap tahunnya.
Terdapat beberapa teknik pengelolaan risiko, di antaranya:
  1. Asumsi (Retain Risk)Merupakan cara umum yang digunakan dalam pengelolaan risiko yang bernilai kerugian rendah. Risiko pada umumnya diabaikan dan ditanggung sendiri, sehingga tidak membutuhkan pengelolaan lebih lanjut.
  2. Transfer Risiko (Transfer Risk)Untuk risiko murni-statis, umumnya ditransfer pada lembaga asuransi. Sedangkan untuk risiko spekulatif-dinamis dapat ditransfer kepada masyarakat, konsumen, atau lembaga non-asuransi.
  3. Penyebaran (Diversity Risk)Menggabungkan berbagai jenis investasi yang satu sama lain saling melengkapi. Bila timbul kerugian dalam salah satu investasi, maka dapat ditutupi dengan keuntungan investasi lainnya.
  4. Pencegahan Kerugian (Reduce Potential Loss)Metode ini menekan serendah mungkin pengaruh keuangan apabila kerugian tersebut timbul. Misalnya membangun konstruksi rumah yang tahan api.
  5. Menghindari (Avoid Risk)Metode ini menghindari risiko potensial yang dapat menimbulkan kerugian. Misalnya ada risiko basah jika kita keluar saat hujan, maka sebaiknya kita tidak keluar rumah saat hujan.
  6. Metode pengelolaan risiko lainnya.
Setelah mengetahui proses dan teknik pengelolaan risiko, berikutnya saya akan membahas masalah asuransi. Pada dasarnya, asuransi merupakan bagian dari teknik pengelolaan risiko. Asuransi adalah proses pengalihan risiko dari pihak tertanggung kepada pihak penanggung dengan membayar sejumlah premi dalam periode waktu tertentu. Dengan menggunakan scientific methods, perusahaan asuransi dapat mengestimasi besarnya kemungkinan kerugian dan menghitung besar premi untuk memperoleh keuntungan.

ASURANSI JIWA
Risiko yang dilimpahkan kepada penanggung bukanlah riisko hilangnya jiwa seseorang, melainkan kerugian keuangan sebagai akibat hilangnya jiwa atau karena mencapai umur tidak produktif lagi. Asuransi jiwa mempunya peranan di dalam kehidupan seseorang yaitu memastikan masa depan dan menanggulangi risiko hidup. Asuransi jiwa dibutuhkan karena adanya 2 risiko utama yang mengancam kehidupan manusia, yaitu meninggal terlalu cepat dan kebutuhan karena hidup terlalu lama.
Ada 6 macam kebutuhan pokok karena meninggalnya pencari nafkah pada usia produktif, yaitu:
  1. Dana pemutihan, untuk membayar: biaya penguburan, rekening-rekening almarhum yang belum dibayar, hutang pribadi, biaya perawatan, dsb.
  2. Dana penyesuaian, untuk membayar: kebutuhan hidup keluarga, biaya pendidikan  bagi anak, modal kerja, biaya kursus yang diperlukan, dsb.
  3. Pendapatan keluarga untuk memenuhi segala kebutuhan materi dalam keluarga.
  4. Biaya hidup janda/duda sebagai biaya hidup, bekal pensiun, dsb.
  5. Dana pendidikan untuk anak.
  6. Asuransi hipotik  untuk menutup kekurangan pembayran angsuran kredit rumah dan atau tanah.
Jenis-jenis asuransi jiwa:
  1. Asuransi jiwa berjangka. Merupakan proteksi terhadap risiko kematian dalam jangka waktu tertentu. Jenis ini dibagi lagi menjadi 3, yaitu asuransi berjangka tetap, asuransi berjangka menurun, dan asuransi berjangka meningkat.
  2. Asuransi jiwa seumur hidup. Jenis asuransi ini memiliki elemen tabungan yang dimasukkan ke dalam polis.
  3. Asuransi jiwa gabungan. Merupakan polis asuransi yang memberikan proteksi kepada lebih dari satu orang.
  4. Asuransi jiwa dwiguna. Pada umumnya polis asuransi dwiguna dipergunakan sebagai tabungan selama jangka waktu tertentu yang disertai dengan elemen proteksi. Jangka waktu polis dwiguna umumnya 10, 15, 20 dan 25 tahun.
  5. Anuitas. Jenis asuransi ini dirancang untuk menyediakan penghasilan pada saat pensiun. Dana yang dikumpulkan dari anuitasakan diinvestasikan di obligasi pemerintah atau instrumen pendapatan tetap lainnya,dan pemegang polis tersebut akan mendapat pengembalian modal pokok beserta bunga dari hasil investasi.
  6. Polis unit linked. Merupakan produk asuransi jiwa yang ada unsur investasinya. Dalam produk asuransi jiwa unit linked sesuai dengan prinsip asuransi artinya risiko tertanggung telah dialihkan kepada pihak penanggung, kecuali risiko investasinya.
ASURANSI KESEHATAN
Asuransi yang akan memberikan proteksi terhadap risiko sakit dan kecelakaan. Polis asuransi kesehatan memberikan ganti biaya pembedahan, rontgen, dan biaya lainnya yang berhubungan dengan rumah sakit. Adanya perubahan gaya hidup meningkatkan kesadaran akan perlunya asuransi kesehatan, banyak yang harus dipertimbangkan dampak dari proteksi kesehatan ketika masa pensiun tiba dan sampai usia berapa proteksi asuransi akan berjalan.

ASURANSI KEHILANGAN PENGHASILAN KARENA CACAT

Polis asuransi ini akan memberikan pembayaran bulanan kepada tertanggung untuk menggantikan sebagian dari penghasilan yang hilang karena cacat. Proteksi ini bisa berdasarkan cacat karena kecelakaan saja atau karena kecelakan dan karena sakit. Tertanggung dianggap cacat apabila:
  1. Tidak dapat melakukan sehala jenis pekerjaan (pekerjaan apapun).
  2. Tidak dapat melakukan pekerjaan yang sebelumnya bisa dilakukan.
  3. Tidak dapat melakukan pekerjaannya yang sekarang
ASURANSI PENYAKIT KRITIS
Pembayaran uang pertanggungan sakit kritis dirancang untuk mengganti biaya pengeluaran perawatan kesehatandan juga biaya pengeluaran yang terus ada jika tertanggung tidak dapat bekerja lagi.


Demikian ulasan singkat tentang pengelolaan risiko dan asuransi. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan keilmuan bagi para pembaca budiman sekalian. Dan menjadi ilmu yang bermanfaat di dunia dan akherat. Amin ya Rabb...

Saturday, April 30, 2011

BUSINESS ETHICS

The Cultural Dimension of Business Ethics

1. Cultural dimensions of Business Ethics

We speak of cultural dimensions to designate structures of organizing and thereby characterizing a particular group of people. The culture tends to take on a supra-identity constituting the framework for each individual in the group. Cultures can be very broad as seen in examples of national identity : the French, the Americans. Or they can be more specific to the common interests it binds the different participants/stakeholders as seen in corporate culture, urban culture, ethnic minority culture. In either case, the culture that results is usually a general, predominant composite of all the constituent parts giving rise to an intangible entity that incorporates its different elements (an inter subjective identity). It is the framework by which a personality develops even if this personality is intangible it represents one, the representation is found in its image and acts like the glue holding the picture together.
Culture is opposed to nature in that it is constructed by man (man-made) not by the physical universe (though the physical universe has an impact on the way in which man constructs culture). One could come up with a 'natural' culture, which may appear as a contradiction in terms. But, if we understand this expression 'natural' culture to be an emphasis on the 'natural' elements in inquiring into 'human nature' and the 'universe', then it just qualifies the culture to be of that type. We can debate on and on about what constitutes the 'natural' (though an essential question regarding environment, we cannot elaborate this now). Questions of the sort : is man basically good or evil?, is it natural to formula feed your baby?, is man in the state of nature prior to social existence?, which parts does society have to maintain for man in his social being? (shelter, survival, , etc); what does man have to give to society in order to sustain it? 
We must consider the economic model used and its influence on the cultural dimension as applied to business ethics the global economy is based on the assumption of capitalism : a free market economy. 1 If we take the economic model as socialist or communist, our evaluations of ethical dilemmas would differ as some norms would be modified in their importance. For example, the ownership of production and the distribution of wealth would be structured according to specific economic systems following their respective norms. For the purposes of this inquiry, we'll use the economic model of capitalism in a 'free market economy'. 
Traditionally, this model is exemplified by Carr & Friedman, both espousing that the main objective of business is to make profits within legality. The role of the corporation and its management is to ensure profits and be accountable to the shareholders. The notion of corporate social and/or moral responsibility has made inroads into this position. The image and moral position of corporations have become so important these days, that their strategies are designed around this preoccupation. Need we be reminded of Total's recent oil spill off of the French coast, or Nike's difficulties with child labor, not to mention the most recent Enron tragedy; just open the newspaper or watch the news to see that corporate roles are beyond making profit. The question of how this profit is to be earned has become as important as the profit itself. Taking the social and moral aspects into account is essential to developing strategy, which in turn affects the corporation's profit capacity.  
Ethics on the other hand, coming from the Greek roots 'éthiké' meaning the ways and habits of a group of people, would translate into the actual customs, and practices characterizing specific cultures. However, over time this meaning has taken on not only a descriptive quality, but a prescriptive one as well while describing it prescribes (behavior). Philosophically speaking, ethics is viewed from morality2 (having its roots in Latin 'mores' customs and habits of a group), which has also developed the character of oscillating from descriptive to prescriptive behavior. That is, what we dos becomes what we should do, in describing behavior there's an inference to prescribing it. This is the way it's done almost sounds like you should do it this way. One may ask how ? Explicitly, any documented policy drawn from actual experience usually takes on a prescriptive nature once it is transmitted as such. Putting behavioral practices into written rules for others to abide by, no longer describes that behaviour but rather prescribes it. Implicitly, the disapproval shown by others creates a pressure to conform to the norm. We'll come back to this idea later on.
Briefly, ethics concerns itself with establishing norms, evaluating when a moral act is right or wrong as well as helping one to make moral decisions when confronted with a moral dilemma.  
Culture and ethics are interrelated and intertwined in such a way that it makes it difficult to know which factor is guiding / motivating the behaviour arising from a given situation. Is it the cultural vision of his/her ethics or is it the ethical vision of his/her culture that guides someone to do or not do certain things. Trompenaar's survey3 questioning people's reaction to a given situation shows that cultures with more emphasis on human relationships and loyalty (particularists) scored lower than those that emphasized obeying rules (universalists). 

 

My Comments :

According to me about this article, cultural dimension is the organizing structure to mark a particular group. Culture is something specific to tie the stakeholders such as corporate culture. Culture will lead to the intangible entity that lists the different elements that develop the personality.
In this article compares the economic model used and its impact on the cultural dimensions. Suppose the assumptions of free market capitalism in, the economic dilemma ethics will emerge and there will be some norms that were modified on the basis of their interests with the purpose of making profits, their strategies are designed for their own welfare regardless of the suffering of competitors. This is the cultural dimensions of capitalism which I think is unethical because the dimensions of capitalist culture will benefit the strong and get rid of the weak.




Monday, April 11, 2011

Prinsip Dalam Berinvestasi


Pada umumnya, setiap orang  ingin terbebas dari masalah keuangan dan investasi merupakan salah satu jalan untuk mencapai tujuan tersebut. Investasi membutuhkan suatu perencanaan yang baik dan matang agar tujuan dari investasi itu dapat tercapai. Untuk itu saya mencoba membuat sebuah tulisan yang membahas hal-hal apa saja yang harus diperhatikan dalam berinvestasi.

Langkah pertama yang dilakukan dalam berinvestasi adalah memahami jenis-jenis risiko dalam investasi. Semakin tinggi tingkat risikonya, maka semakin besar hasil yang akan diperoleh dalam berinvestasi (high risk, high return). Risiko investasi dapat dibedakan menjadi:
  1. Risiko Sistematik, yaitu risiko yang tidak dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi portofolio diantaranya: risiko pasar, risiko suku bunga, risiko tarif reinvestasi, risiko daya beli dan risiko mata uang.
  2. Risiko Non Sistematik, yaitu risiko yang dapat dikurangi menurut porsi dengan diversifikasi diantaranya: risiko bisnis, risiko keuangan, risiko cidera janji dan risiko likuiditas.
Langkah kedua, menentukan jenis aset investasi kita apakah yang likuid atau memiliki daya jual yang tinggi (marketability). Meskipun aset itu likuid, tetapi belum tentu mempunyai pasar. Sebaliknya, meskipun aset itu tidak likuid tapi mungkin saja memiliki daya jual yang tinggi. Oleh karena itu, sebagai calon investor perlu mengetahui perbedaan antara investasi yang likuid atau memiliki daya jual dalam rangka menentukan jenis investasi.

Langkah ketiga, mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat toleransi risiko. Tujuan spesifik, jangka waktu, pengetahuan tentang investasi, kepribadian investor, kondisi pasar terkini, kondisi keuangan terkini, faktor umur dan pendapat atas investasi merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan dalam berinvestasi sehubungan dengan tingkat toleransi risiko.

Langkah keempat, mengetahui tipe dan karakteristik dari hasil investasi. Setiap tipe investasi memiliki  karakteristik yang berbeda. Tipe dan karakteristik yang berbeda akan memberi hasil yang berbeda pula. Hasil investasi dapat berupa peningkatan modal kekayaan, pendapatan, atau kombinasi keduanya. Peningkatan modal kekayaan menitikberatkan pada kerangka periode waktu tertentu (jangka pendek, menengah, panjang). Investor lainnya ada pula yang lebih memilih pendapatan berjalan, seperti deviden, bunga dan pembayaran sewa. Ada pula investor yang menginginkan gabungan dari keduanya, seperti mendapatkan deviden sekaligus pertumbuhan modal.

Langkah kelima, mengetahui strategi alokasi aset dan diversifikasiDiversifikasi adalah sebuah strategi investasi dengan menempatkan dana dalam berbagai instrument investasi dengan tingkat risiko dan potensi keuntungan yang berbeda, biasa juga disebut dengan alokasi aset. Alokasi aset lebih fokus terhadap penempatan dana di berbagai instrumen investasi untuk memperoleh hasil semaksimal mungkin dengan tingkat risiko yang kecil. Diversifikasi dapat memperkecil risiko investasi.

Langkah keenam, menganalisa investasi melalui pendekatan secara teknikal dan fundamental. Analisa teknikal mengamati grafik atas perubahan harga, pergerakan index, volume transaksi, dsb, berdasarkan data historis. Sedangkan analisa fundamental memperhitungkan kondisi ekonomi makro dan mikro secara mendalam seperti tingkat suku bunga, tingkat inflasi, tingkat pengangguran, laporan keuangan perusahaan dan aspek lainnya diluar analisa teknikal. Analisa investasi penting dilakukan oleh seorang investor dalam mengambil keputusan atas investasinya.

Yang terakhir adalah menghitung nilai intrinsik dari instrumen investasi. Nilai intrinsik didefinisikan nilai saat ini dari aliran kas masuk yang akan didapatkan sepanjang umur hidup selama kita masih memiliki investasi tersebut. Nilai saat ini dari uang yang akan kita dapatkan di masa depan merupakan konsep dari time value of money. Dengan menghitung nilai intrinsik, maka kita dapat mengetahui harga wajar atas investasi tersebut.

Demikian ulasan singkat dari saya. Semoga dapat menambah wawasan keilmuan khususnya di bidang investasi bagi para pembaca budiman sekalian. amin ya Rabb...


Referensi bacaan:
2007. Dasar-Dasar Perencanaan Keuangan. Financial Planning Standards Board Indonesia
http://blog.keuanganpribadi.com/diversifikasi-portofolio-untuk-kurangi-risiko-investasi/
http://id.wikipedia.org/wiki/Investasi

Thursday, January 13, 2011

Penyelewengan Internet


Dengan masuknya era globalisasi, merupakan suatu pertanda bahwa kita telah memasuki Era Globalisasi Informasi. Apalagi dengan adanya INTERNET, maka bersiap-siaplah kebanjiran informasi. Informasi merupakan suatu aset yang bernilai dan paling dibutuhkan oleh orang setiap harinya. Internet mempermudah dalam penyebaran informasi dan menjalin komunikasi antarpenggunanya. Saat ini para pengguna internet ramai memanfaatkan fasilitas ini untuk melakukan transaksi jual beli barang, ajang promosi barang, dan lain sebagainya. Hal ini seakan-akan telah membuat diri sendiri dapat melakukan segala hal dengan internet.

Karena internet merupakan media pertukaran informasi yang cepat dan mudah, maka tak heran jika ada pihak tertentu yang menginginkan informasi tersebut dengan cara yang ilegal. Untuk itu, mutlak diperlukan sistem keamanan informasi yang dapat memproteksi informasi dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

Saat ini sangat banyak orang yang terhubung dengan internet, tak heran semakin banyak pula penjahat internet. Mereka-mereka inilah yang mencari mangsa empuk dengan tujuan menguntungkan diri sendiri. Oleh karena itu, tidak ada salahnya kita mengenal bentuk-bentuk kejahatan internet agar kita tidak menjadi korban.

 Beberapa kejahatan via internet:
  1. Carding, yaitu menggunakan identitas kartu kredit milik orang lain. Pelakunya disebut carder.
  2. Hacking, merupakan kegiatan menerobos sistem keamanan program komputer milik orang/pihak lain.
  3. Cracking. Hampir sama dengan hacking. Hacking lebih fokus pada prosesnya, sedangkan cracking lebih fokus pada menikmati hasilnya.
  4. Defacing adalah kegiatan merubah halaman situs/web pihak lain.
  5. Phising adalah kegiatan memancing pengguna internet (user) agar mau memberikan informasi data diri pemakai (username) dan kata sandinya (password) pada suatu website yang sudah di-deface.
  6. Spamming adalah pengiriman berita atau iklan lewat surat elektronik (e-mail) yang tak dikehendaki. Biasanya merupakan penipuan.
  7. Malware adalah program komputer yang mencari kelemahan dari suatu softwar, seperti virus, worm, trojan, dsb


5 fakta menarik tentang Indonesia:
  • Indonesia adalah negara dengan carder tertinggi setelah Ukraina (riset Clear Commerce - Texas, USA)
  • Lebih dari 20% transaksi internet dari Indonesia adalah hasil carding. Akibatnya banyak situs belanja online yang memblokir IP yang berasal dari Indonesia.
  • Indonesia menempati posisi ke-6 besar dunia atau ke-4 di Asia dalam tindak kejahatan internet (survey A. C. Nielsen)
  • Pengawasan dan kekuatan pengamanan internet di Indonesia masih lemah karena hanya dilengkapi dengan 12 sensor untuk memantau lalu lintas jutaan pengguna internet di Indonesia.
  • Masyarakat Indonesia menduduki peringkat ke-4 di dunia yang gemar membuka situs pornografi pada tahun 2010. Tahun 2008 dan 2009, Indonesia menempati urutan ke-3 setelah Vietnam dan Kroasia (Survey Peri Umar F. - Liputan6.com)
Dari hal-hal di atas, dapat diketahui bahwa penggunaan internet banyak disalahgunakan oleh orang-orang. Internet memberi banyak manfaat bagi penggunanya dan juga dapat disalahgunakan untuk kepentingan-kepentingan tertentu. Sayangnya, pemerintah belum cukup serius dalam menangi kasus kejahatan yang terjadi di negara kita. Akibatnya, banyak kejahatan internet yang telah dilaporkan kepada pihak berwajib tidak dapat terselesaikan hingga saat ini. Pengawasan penggunaan internet di negara kita perlu diperketat lagi. Setiap kejahatan internet terbukti maka harus dihukum seberat-beratnya untuk memberi efek jera kepada pelaku kejahatan.


Internet memberi sejuta manfaat bagi penggunanya jika digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat. Sebaliknya, internet juga dapat membawa dampak yang buruk bagi para penggunanya jika disalahgunakan. Internet merupakan teknologi yang diciptakan sebagai media komunikasi. Banyak hal positif yang dapat kita lakukan dengan internet. Di antaranya e-commerce (bisnis online yang saat ini sedang ramai digunakan orang), e-learning (belajar tidak hanya di kelas, namun kapan pun dapat kita lakukan), e-banking (layanan online bank), dsb. Semuanya kembali pada penggunanya. Karena di tangan penggunanya, sebuah teknologi dapat membawa dampak positif juga dampak negatif. Be wisdom to use Internet!